Followers

Terbunuh Sepi

Posted by Muchamad Ragil Saputra Rabu, 09 Mei 2012 0 komentar

Gerimis ditengah malam ..
Ditempat sedingin ini .. aku sendiri ..
Dan tak ada ..tempat mengadu ..
Dan bibir untuk kucium..sepi membunuhku ..
Kuterlepas tak terkendali ..
Dan aku tenggelam .. semakin dalam ..
Oh tak ada .. tempay berteduh
Dan tubuh untuk kupeluk.. sepi membunuhku

Mawar Merah

Posted by Muchamad Ragil Saputra 0 komentar

Memang ku tak mampu belikan dia perhiasan … tak pernah
Atau memberi kemewahan
Tapi kuyakin dia bahagia
Tanpa itu semua…
Walau memang dirimu bernasib baik … bapak lo kaya
Yang selalu kau andalkan untuk mendapatkannya
Percuma kau dekati dia
Karena cintanya pasti untukku
Aya ya ya… simpan saja uangmu
Aya ya ya … bawa pergi mercy mu
Aya ya ya … Enyahlah dari bunga mawarku
Aya ya ya… Enyahlah dari mawar merahku ….
Karena dia milikku
Memang penampilanku, juga rupaku Slengean
Memang cara hidupku tak teratur pengangguran (kata orang sih !)
Tapi ku yakin dia bahagia karena dia mawar merahkuuu…

Bali Bagus

Posted by Muchamad Ragil Saputra 0 komentar

Terima kasih Baliku untuk budaya dan alammu
Terima kasih untuk cantik gadismu
Dan kerasnya arak Balimu
Saksikan sunset di pantai hilangkan suntukku
Mandi di tepi lautan hapuskan sumpekku
Memandang gadismu menari segarkan mataku
Suasana malam di Kuta Redakan renyah dan marahku
Sejenak lupakan sesakku hadapi egonya
Hidup di kota Jakarta yang penuh aturan
Bicara dan tampil seadanya yang ada larangan
Bergaul sesuka hatiku yang ada bisik dan gosipan …
Terima kasih Bali ku untuk budaya dan alammu
Terima kasih untuk cantik gadismu
Dan kerasnya arak Balimu.

Bidadari Penyelamat

Posted by Muchamad Ragil Saputra 0 komentar

6.30 pagi …
aku sudah terbangun
Matahari bersinar …
tapi tak terasa panas
Setan dalam hati tertawa
Teringat kejadian semalam
Semua bilang aku salah jalan
Tapi nggak ada satupun yang punya peta
Haripun berlalu …
Tak sadar sudah tahunan
Kemana bidadariku pergi …
Yang bisa menyelamatkanku
Seharusnya dia dari tadi …
sudah berada disini
Malaikat hatiku terbelenggu
Akal sehatku pun mati
Semua orang coba-coba untuk menolong
Tapi terdengar seperti menggonggong
Haripun berlalu …..
aku sudah tercebur semakin dalam

Teng Teng Blues

Posted by Muchamad Ragil Saputra 0 komentar

Bangun tidur teng-teng habis mandi teng-teng
minum kopi teng-teng baca koran teng-teng
Tatap mentari di pagi ini teng-teng
Mengapa hidup harus bangun pagi teng-teng
Cari duit lagi banting tulang lagi sikut-sikut lagi
Omong kosong lagi saat keringat di sekujur tubuh teng-teng
Mengapa hidup penuh rutinitas teng-teng
Lihat bulan teng-teng tetap bintang teng-teng
Lampu kapal teng-teng angin malam teng-teng
Saat ombak menuju ke arahku teng-teng
Setiap hari dan sepanjang malam teng-teng
Coba hidup nggak perlu uang
Coba hidup nggak perlu titel
Coba hidup nggak perlu chanel
Coba hidup nggak ada perang ….
Coba hidup nggak ada nyamuk
Coba hidup nggak ada sampah
Coba hidup nggak ada anjing ….gila ….

Anyer 10 Maret

Posted by Muchamad Ragil Saputra 0 komentar

Malam ini
Kembali sadari aku sendiri
Gelap ini
Kembali sadari engkau telah pergi
Malam ini
Kata hati harus terpenuhi
Gelap ini
Kata hati ingin kau kembali
Hembus dinginnya angin lautan
Tak hilang ditelan bergelas-gelas arak
Yang kutenggakkan…ooo….
Malam ini
Kubernyanyi lepas isi hati
Gelap ini
Kuucap berjuta kata maki
Malam ini
Bersama bulan aku menari
Gelap ini
Ditepi pantai aku menangis
Tanpa dirimu dekat dimataku
Aku bagai ikan tanpa air
Tanpa dirimu ada disisiku
Aku bagai hiu tanpa taring
Tanpa dirimu dekap dipelukku
Aku bagai pantai tanpa lautan
Kembalilah…kasih ooo Kembalilah kasih

Tepi Campuhan

Posted by Muchamad Ragil Saputra 0 komentar

Kulepas mata memandang
Sawah hijau membentang
Dua ekor anjing berkejar-kejaran
Menyusuri pematang… tepi Campuhan
Kulepas otak melayang
Ikuti semua kenyataan
Dua burung putih turun ke ladang
Mengganggu mimpi-mimpiku
Tepi Campuhan aku sendiri
Menahan hening redup senja ini
Tepi Campuhan aku menyepi
Menahan dingin kabut senja ini
Di sini aku sendiri
Di siniku saat ini nikmati sepi
Hujan turun tak juga berhenti
Halangi sunset yang kunanti
Sepasang capung menginjakkan kaki di kali
Lalu terbang dan hinggap di bunga
Sembunyi diriku dalam pelukan alam
Hindari semua kenyataan
Menggigil tubuhku sadari alam
Di sini aku kecil dan tak berarti

Ku Tak Bisa

Posted by Muchamad Ragil Saputra 0 komentar

Pernah berpikir ‘tuk pergi
Dan terlintas tinggalkan kau sendiri
Sempat ingin sudahi sampai di sini
Coba lari dari kenyataan
Tapi ku tak bisa jauh jauh darimu
Ku tak bisa jauh jauh darimu
Lalu mau apa lagi
Kalau kita sudah gak saling mengerti
Sampai kapan bertahan seperti ini
Dua hati bercampur emosi
Tapi ku tak bisa jauh jauh darimu
Ku tak bisa jauh jauh darimu
Sabar sabar aku coba sadar
Sadar sadar seharusnya kita sadar
Kau dan aku tercipta
Gak boleh terpisah
Dan tak bisa jauh jauh darimu
Ku tak bisa jauh jauh darimu (3x)

Pak Tani

Posted by Muchamad Ragil Saputra 0 komentar

Sang kancil curi laser discnya
Pak tani lupa pasang alarm
Untung TV warnanya nggak ilang
Untung Mobil BMW nya juga nggak dibawa
Kapan-kapan ? semua itu akan terjadi
Entah kapan ? para petani hidup bagai orang di kota
Nggak mungkin, nggak mungkin
Semua itu akan terjadi
103 tahun mungkin
Nggak mungkin, nggak mungkin
Semua itu terjadi
100 tahun lagi mungkin
Petani bajak sawah pake traktor
Kerja rutin kontrol sawah
Numpak harley ngitung laba panen pake komputer
Ngirim order beras pake helikopter